Foto: Suasana 7 hari almarhum Hadi Sujalmo di Petemon barat 51 B.
Surabaya, Satusuara.info— Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti rumah duka di Jalan Petemon Barat Nomoy 51, Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Sabtu (19/7/2025). Keluarga besar almarhum Hadi Sujalmo, termasuk putranya Rio yang dikenal sebagai jurnalis, menggelar acara genduren 7 harian sebagai bentuk penghormatan terakhir dan doa untuk almarhum yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Syukuran ini merupakan tradisi yang masih dijaga erat oleh masyarakat Jawa, khususnya sebagai sarana memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT bagi orang yang telah meninggal dunia. Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, tokoh agama, serta para tetangga sekitar yang ingin memberikan dukungan moral dan spiritual kepada keluarga yang sedang berduka.
Tampak pula sejumlah rekan-rekan media hadir dalam acara tersebut, sebagai wujud solidaritas dan penghormatan kepada Rio dan keluarga atas kepergian sang ayah tercinta. Para jurnalis yang hadir turut memberikan doa dan dukungan moral, menunjukkan kekompakan serta rasa empati dalam lingkungan kerja yang erat.
Acara diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Aan. Dalam doanya, Ustaz Aan memohonkan ampunan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT bagi almarhum Hadi Sujalmo, serta memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga almarhum Husnul Khotimah, diampuni segala dosa-dosanya, dan diterima amal ibadahnya. Untuk keluarga, semoga diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ucap Ustaz Aan dalam kesempatan itu.
Usai doa bersama, pihak keluarga menyuguhkan berbagai hidangan kepada para tamu yang hadir. Ini merupakan bentuk sedekah dari keluarga, serta sebagai media untuk mempererat silaturahmi di tengah suasana duka. Hidangan yang disajikan mencerminkan nilai kebersamaan dan keikhlasan yang menjadi inti dari tradisi kenduren.
Rio, putra almarhum, dalam kesempatan singkatnya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan memberikan doa serta dukungan. “Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran, doa, dan support dari semua pihak, terutama para tetangga, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta rekan-rekan media. Semoga kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT,” ungkap Rio dengan mata berkaca-kaca.
Acara kenduren 7 harian ini tidak hanya menjadi wadah untuk mendoakan almarhum, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan sosial dan kekeluargaan di tengah masyarakat, terutama dalam masa duka. (Red)