Penutupan Bulan Suro, FPL dan Warga Jarak Dolly Doa Bersama dan Kunjungi Makam Leluhur

 

Foto: FPL saat acara Penutupan bulan suro Muharam 1447 H.

Surabaya, Satusuara.info- Forum Perjuangan Lokamandiri (FPL) menggelar tasyakuran dan doa bersama untuk keselamatan di Akhir Bulan Suro , Bulan Muharram 1447 H di Putat Jaya Barat VI B Lapangan Futsal Surabaya, Minggu (27/7/2025).

Perlu diketahui, FPL berdiri sejak tahun 2015 berarti usianya sekitar 10 tahun (dekade).

Tampak terlihat  ritual budaya dan tumpengan pada Minggu (27/7/2025), bertempat di kawasan padat eks-lokalisasi Putat Jaya. Kegiatan ini menjadi simbol konsolidasi sosial warga serta pernyataan kolektif untuk merawat identitas, membalik stigma, dan meneguhkan kedaulatan komunitas melalui budaya.

Subekiyanto biasa dipanggil cak Yanto Ketua FPL melalui Kanan anggota FPL mengatakan kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB dari Lapangan Futsal Jalan Jarak Nomor 88, Surabaya. Warga kemudian melakukan kirab budaya menuju Makam Leluhur Mbah Kapiludin babat alas wilayah Jarak yang  dikebumikan di Kampung Jarak.

Yanto Banteng Ketua KBRSP Selaku pembawa acara mengatakan penutupan bulan Suro ritual budaya mengunjungi makam Mbah Kapiludin merupakan rutinitas tahunan yang biasa dilakukan warga Jarak Surabaya.

"Prosesi doa dipimpin oleh Ibunda Endang pimpinan Sanggar Sekar Wangi dan ritual membawa tumpeng bersama Jaring Sari serta diiringi Jaranan “Satriyo Pardowo Sejati”, yang disambut antusias oleh warga lintas generasi serta warga yang melewati jalan Jarak Surabaya.


Usai doa bersama dan penghormatan, peserta kirab kembali ke lokasi awal untuk melanjutkan dengan doa keselamatan kolektif, pemotongan tumpeng dan syukuran makan bersama.

Seluruh kegiatan berlangsung aman,tertib, dan lancar.

Sekilas perlu diketahui, Bahwa Forum Perjuangan Lokamandiri, yang lahir dari rahim konflik sosial dan sejarah panjang lokalisasi namanya di prakarsai dari Calon Wakil Walikota Independen Pak Naen, telah menjelma menjadi entitas yang aktif dalam advokasi, pemulihan martabat warga, serta pembangunan sosial berbasis partisipasi. 

Cak Kanan anggota FPL mengatakan, Dalam satu dekade perjalanannya, FPL tidak hanya membangun solidaritas internal, tetapi juga memperkuat posisi tawar komunitas di tengah dinamika urbanisasi, perjuangan dan tekanan ekonomi.

"Peringatan satu dekade ini, dengan seluruh kekuatan simboliknya, menjadi bentuk artikulasi bahwa warga Putat Jaya bukan objek narasi kelam, melainkan subjek yang membentuk sejarahnya sendiri, melalui gotong royong, budaya, dan keberanian menyusun ulang masa depan,"ucapnya.

"Mari kita bersama-sama bersatu membangun perekonomian Jarak Dolly yang lumpuh saat Covid 19 hingga sekarang ini,"tuturnya. (Nan/red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama